Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)

Posted on Desember 24, 2007 | 177 Komentar

Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) adalah asosiasi sektoral yang bergerak di bidang industri dan perdagangan tekstil dan produk tekstil (TPT) yang didirikan di Jakarta pada tanggal 17 Juni 1974 oleh kalangan pengusaha TPT Indonesia. Sebagaisebuah organisasi pertekstilan di Indonesia yang non-pemerintah, non-profit, dan independen, API mempunyai komitmen untuk mengembangkan dan meningkatkan kinerja industri dan perdagangan TPT nasional.

Tujuan didirikannya API adalah sebagai wadah bagi anggota untuk menyalurkan aspirasi dan juga memberikan kontribusi terhadap upaya pengembangan dan peningkatan industri dan perdagangan TPT Indonesia yang disusun dan dirancang serta diputuskan setiap 3 (tiga) tahun sekali di Musyawarah Nasional (Munas) API.

Aktivitas API yang utama adalah memfokuskan pada pelayanan untuk kepentingan dan kebutuhan anggota yang diwujudkan dalam bentuk kerjasama dengan pemerintah, pengusaha TPT, komunitas industri mesin TPT, asosiasi disainer, perguruan tinggi & akademi, pers, pengamat & pakar pertekstilan, dan stakeholders pertekstilan lainnya dengan tujuan untuk pengembangan dan peningkatan industri dan perdagangan TPT nasional.

Aktivitas tersebut antara lain informasi industri TPT Indonesia, data angka actual kinerja industri TPT Indonesia, penelitian dan pengembangan bagi kepentingan industri TPT nasional, dan informasi lainnya seputar industri dan perdagangan TPT Indonesia.

Anggota API pada tahun 2007 berjumlah 1070 perusahaan TPT (berskala besar dan menengah) yang terdiri dari industry fiber making (pembuat serat), industry spinning (pemintalan), industry weaving/knitting (pertenunan/perjutan), industry embroidery (pembordiran), industry dyeing/printing/finishing (pencelupan/pencetakan/penyempurnaan), industry pembatikan termasuk kerajinan dan handycraft, industry garment (pakaian jadi), dan industri pembuatan tekstil jadi.

Sebagai organisasi pertekstilan di Indonesia, kantor utama API berkedudukan di Jakarta, yaitu Badan Pengurus Nasional (BPN) yang membawahi Badan Pengurus Propinsi (BPP) dan Komisariat Daerah (Komda – Solo, Semarang, Pekalongan, Klaten) dimana 7 BPP (Jogjakarta, Bali, NTB, Lampung, Sumatera Barat, Riau, Sulawesi Selatan) merupakan basis industri TPT berskala kecil dan menengah termasuk UKM, kerajinan dan handycraft. Dan 5 BPP (DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur) merupakan basis industri TPT berskala besar dan menengah.

Adapun jenis industri TPT dan potensi per wilayah, sebagai berikut :

  • BPP API DKI Jakarta, jenis industrinya spinning, weaving, knitting, dying, printing, finishing, garment, dengan skala besar dan menengah, termasuk wilayah Bogor, Tangerang, Bekasi, dan Karawang. Industri garmentnya mengarah pada high fashion; industri weavingnya terdiri dari woven knitting dan non woven; dan industri dyeing/printing/finishing pada processing.
  • BPP API Banten, jenis industrinya maupun potensinya tidak jauh berbeda dengan BPP API DKI Jakarta.
  • BPP API Jawa Barat, jenis industrinya spinning, weaving, knitting, dying, printing, finishing, garment, dengan industrinya berskala besar dan menengah, termasuk wilayah Purwakarta dan Sumedang. Industri weavingnya terdiri dari woven, knitting dan beberapa non woven; industri dyeing/printing/finishing pada processing. Industri kecil dan menengahnya pada hand woven, bordir, dan sutera, diwilayah Tasikmalaya dan Majalaya.
  • BPP API Jawa Tengah, jenis industrinyaspinning, weaving, wnitting, dying, printing, finishing, garment, dengan skala besar dan menengah. Industri weavingnya terdiri dari woven dan knitting; industri dyeing/printing/finishing pada processing. Industri kecil dan menengahnya merupakan tekstil tradisional bergerak di sektor batik, hand woven tradisional, dan bordir.
  • BPP API Jawa Timur, jenis industrinyaspinning, weaving, knitting, dying, printing, finishing, garment. Industrinya berskala besar dan menengah. Industri weavingnya terdiri dari woven, knitting dan beberapa non woven; industri dyeing/printing/finishing pada processing. Untuk UKMnya dalam bentuk tekstil tradisional di sektor batik, hand woven tradisional, bordir.
  • BPP API D.I. Jogjakarta, jenis industrinya spinning, weaving, garment, dengan skalanya kecil dan menengah serta umumnya adalah tekstil tradisional. Ada beberapa industri besar, yaitu industri weaving pada woven dan knitting, industri dyeing/printing/finishing pada processing, industri garment yang mengarah ke fashion, serta sektor batik dan hand woven tradisional.
  • BPP API Bali, jenis industrinya weaving, dyeing, printing, garment. Industrinya berskala kecil dan menengah, serta hampir sebagian besar bergerak di hand woven, tradisional batik, ikat, songket, dan tekstil tradisional lainnya.
  • BPP API NTB, jenis industrinya garment dengan skala kecil dan tradisional dengan potensinya ikat, songket, hand woven tradisional.
  • BPP API Lampung, jenis industrinya printing, garment, batik, dan hand woven. Industrinya banyak di garment berskala kecil dengan sifatnya tradisional seperti songket, tapis, batik, bordir, sulaman.
  • BPP API Sumatra Barat, jenis industrinya garment berskala kecil dan menengah dalam bentuk tekstil tradisional, hand woven tradisional, batik, songket, bordir, dan sulaman.
  • BPP API Riau, jenis industrinya printing dan garment yang banyak bergerak di garment tradisional dalam bentuk songket, hand woven tradisional.
  • BPP API Sulawesi Selatan, jenis industrinya garment dengan potensinya sutera tradisional, hand woven, spinning tradisional, dan garment berskala kecil.

BPN API berkedudukan di Gedung Adhi Graha Lantai 16. Jalan Jend. Gatot Subroto Kaveling 56, Jakarta 12950, Indonesia. Telp. (62-21) 5272171  Fax. (62-21) 5272166, E-mail: sekretariat@bpnapi.org , buscenter@bpnapi.org , Website: www.indonesiaspinners.com

Pos ini dipublikasikan di Perdagangan, Perindustrian, Tekstil & Produk Tekstil, tekstil dan pakaian jadi dan tag , . Tandai permalink.

177 responses to “Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API)”

  1. Aurora Amandona | Februari 18, 2008 pukul 4:40 pm | Balas

    Dear API Officer,

    Related to the grow business that we have, we would like to have much more informations flow on the updated situation in the garment industry,
    And thus we would like to know any possibilities for PT Hollit International to be registered in the ‘API’.

    Thank you for your kind attention in advance.

    Best regards,
    Aurora Lubis

  2. egismy | Februari 19, 2008 pukul 9:30 am | Balas

    For information about Indonesia textile and textile product industry situation, API have a magazine namely Indonesian Textile Magazine (ITM-API News) and subscription to buscenter@bpnapi.org and sekretariat@bpnapi.org or please see API website at http://www.indonesiatextile.com

    To be API member based on Statute and Rule of Association at
    1. Pasal 3, Pendaftaran Anggota: Permintaan untuk menjadi anggota Asosiasi Pertekstilan Indonesia harus mendaftarkan diri pada Asosiasi Pertekstilan Indonesia.
    2. Pasal 4, Prosedur Pendaftaran Anggota Biasa: (1) Yang dapat menjadi anggota biasa adalah perusahaan, BUMN atau BUMD, dan badan usaha swasta yang berbadan hukum, yang melakukan sekurang- kurangnya salah satu kegiatan:
    a. Pembuatan serat dan filament.
    b. Pembuatan benang tekstur.
    c. Pemintalan.
    d. Pertenunan.
    e. Perajutan dan bordir.
    f. Penyempurnaan atau pencelupan/pencetakan.
    g. Pembatikan.
    h. Pembuatan tekstil jadi lainnya.
    i. Pembuatan pakaian jadi.
    j. Perdagangan produk-produk pertekstilan.

  3. johan | Mei 4, 2008 pukul 9:55 pm | Balas

    hormat saya,
    saya mhswa br ang. 07 saya blm tau bgt ttg dunia textile..
    pak boleh minta info tentang geo tekstil ga? dan bagaimana perkembangan geotekstil di indo selam 10 trkhr.trim

  4. egismy | Mei 7, 2008 pukul 4:04 pm | Balas

    mas johan,
    info & perkembangan tentang geo tekstil di Indonesia & juga peruntukkannya masih belum banyak, misalnya PT. Gajah Tunggal yang geo tekstilnya hanya pada memproduksi ban untuk kendaraan bermotor dengan serat synthetic khusus

  5. ali | Mei 12, 2008 pukul 7:40 pm | Balas

    Aslm. saya mhssw tekstil juga
    hormat saya,
    pak, sofware apa yang sering digunakan dalam dunia textile ?.trim

  6. egismy | Mei 22, 2008 pukul 6:17 pm | Balas

    softwarenya banyak dan yang digunakan biasanya tergantung kebutuhan dari perusahaan yang bersangkutan, misalnya untuk pengolahan databasenya memakai microsoft; atau database untuk production plan memakai vastreatch; atau untuk di garment memakai lawson…

  7. andi 2002 | Juni 11, 2008 pukul 4:26 pm | Balas

    hormat saya,

    Maaf mau tanya pak, klo misalnya kita ingin bergabung& bekerja di API bagaimana caranya y?

  8. egismy | Juni 11, 2008 pukul 5:49 pm | Balas

    mas andi, kalau untuk bergabung (maksudnya menjadi anggota API) berdasarkan AD/ART API, yaitu mendaftarkan diri ke API melalui surat dan nanti kami akan kirimkan formulirnya. kalau maksudnya untuk bergabung dan bekerja di API tentunya pada saat kami membuka lowongan/membutukan tenaga….

  9. hasan | Juni 29, 2008 pukul 11:22 pm | Balas

    Salam Pak, saya ingin memulai usaha mengumpulkan limbah dari garmen dan tekstil. Apakah Bapak bisa memberitahu saya alamat dan no tlp API yg ada di daerah Yogya? Terima kasih banyak Pak. Salam.

  10. egismy | Juli 2, 2008 pukul 4:06 pm | Balas

    alamat BPP API Jogjakarta di Jalan Karangnongko RT 10/42, Panggungharjo, Sewon, Bantul. Telp/Faks 0274-415580 & cp-nya Charadin

  11. Maryono | September 8, 2008 pukul 8:40 am | Balas

    Mohon info bagaimana cara mendapatkan (beli) produk geo tekstil dan berapa harga untuk franco Balikpapan, Kalimantan Timur.
    Mohon jawaban di CC ke mar_yon@yahoo.com. Wslm, Maryono

  12. egismy | September 27, 2008 pukul 4:44 pm | Balas

    mas, untuk itu bisa langsung saja ke PT. Gajah Tunggal……

  13. Laily | Oktober 16, 2008 pukul 10:10 pm | Balas

    Mohon info bagaimana caranya menjadi anggota API. Saya tinggal di Surabaya. Alamat BPP API Jatim dimana? Apakah sering mengadakan pertemuan atau pameran?

  14. egismy | Oktober 17, 2008 pukul 2:39 pm | Balas

    dapat langsung menghubungi via e-mail api_jatim@telkom.net dengan cp b’ira atau b’anna dan alamatnya di PT. Ramagloria Sakti Tekstil Industri di Jl. Embong Trengguli No. 22 Surabaya 60271 dengan Telp. 031 5464662 Fax. 5464677.
    untuk pameran, yang rutin adalah milik API, yaitu Indonesia Textile and Apparel Fair-ITAF setiap tahun, sedangkan pameran lainnya disinergikan dengan pemerintah (BPEN) maupun dengan swasta (nasional maupun intenasional).
    pertemuan, kalau yang berkaitan dengan kegiatan/aktivitas seperti undangan, seminar/workshop dari Kadin atau instansi pemerintah atau swasta, cukup sering.

  15. Fairus Firdausy | Januari 4, 2009 pukul 9:50 pm | Balas

    Slmt malam

    ini kunjungan saya kesini

    saya adalah pegawai di direktorat jenderal bea dan cukai tg. Emas semarang

    mohon kalau ada informasi mengenai penyelundupan tekstil dengan memakai modus penyalahgunaan kawasan berikat atau fasilitas kite mohon segera di informasikan kepada saya langsung ke nmr 081319993363(sms dulu)

    semoga permintaan saya ini dapat sedikit membantu agar asosiasi tekstil nusantara dapat terus berjaya dan terselamatkan dari kerugian penyelundupan

    • egismy | Januari 12, 2009 pukul 6:30 pm | Balas

      ……akan saya infokan dan memang sudah seharusnya seluruh komponen di republik yang kita cintai berkoordinasi. karena kerugian akibat penyelundupan dampaknya sangat besar, tidak hanya mematikan industri kecil dan menengah TPT yang 100% pasarnya adalah domestik, tapi juga berlanjut ke PHK, kredit macet dan pendapat pajak menurun….

  16. asep | Januari 19, 2009 pukul 12:46 pm | Balas

    salam kenal, pak saya ini mahasiswa tekstil tingkat akhir yang sedang melakukan penyusunan tugas akhir….
    saya mau bertanya tentang harga bale serat PVC

  17. nathalia | Februari 2, 2009 pukul 5:39 am | Balas

    ass, mhn diberi tahu alamat atau situs2 yang berhubungan dengan prodesen tekstil

  18. teguh purwadi | Februari 24, 2009 pukul 3:27 pm | Balas

    salam kenal. saya teguh mau tanya kalo mau nyari data tingkat penggunan kapas dalam industri tekstil n mengenai ekspor tekstil indonesia dimana pak. makasih

  19. benny sianipar | Maret 19, 2009 pukul 4:05 pm | Balas

    Salam kenal, saya adalah pegawai BNI yang ingin menjajaki kerjasama bisnis perbankan dengan API khususnya daerah Jateng dan DIY. BNI dapat membantu penyediaan fasilitas pembiayaan untuk event2 API atau joint promotion dalam pameran API. Dengan MOU antara BNI dengan API akan mempermudah pelayanan perbankan yang lebih mudah dan cepat. Silahkan menghubungi saya di No. HP 081319673567 , saya akan dengan senang hati memenuhi undangan untuk presentasi. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Sukses buat API.

    • egismy | Maret 20, 2009 pukul 11:07 am | Balas

      salam kenal juga pak…
      …..utk membicarakan kerjasa bisnis tsb, saya siap saja pak & utk itu saya akan menghubungi. semoga saja kerjasamanya nanti dapat memberikan manfaat. terimakasih pak…

  20. lisa | Mei 5, 2009 pukul 5:03 pm | Balas

    Ass, saya tertarik dengan perkembangan industri tekstil d Jawa Barat. Untuk info lebih lanjut bisa diperoleh dmana? Terima kasih.

  21. anindityo | Juni 19, 2009 pukul 7:23 pm | Balas

    Selamat malam Pak Ismy,

    Saya mahasiswa strata-2 MM Undip – Semarang, meminta ijin bantuan dan petunjuk dari Bapak berkaitan dengan tesis saya.

    Tesis saya mengenai analisa tentang perkembangan industri TPT di jawa tengah, dimana fenomena bisnis yang saya sorot ialah perbandingan konsumsi tekstil domestik dan impor dari tahun per tahun.

    Dari website API, disajikan secara global perkembangan industri TPT. Dari power point Pak Benny S. juga disajikan data-data yang menarik mengenai konsumsi TPT namun global (seluruh Indonesia)/ tidak spesifik per daerah.

    Yang ingin saya tanyakan ialah:
    1. Untuk Jawa Tengah, apakah API Jawa Tengah mempunyai data detail mengenai perkembangan konsumsi produk TPT di Jawa Tengah (perbandingan konsumsi produk TPT domestik/ lokal dengan produk TPT impor).

    2. Jikalau ada, kemanakah saya bisa bertanya? (website/ email API Jawa Tengah).

    Atas perhatiannya dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.

    Salam,
    Anindityo Dharmawan, ST
    0819 0411 5684

    • egismy | Juni 22, 2009 pukul 9:51 am | Balas

      mas anindityo dharmawan, ST
      sebagai info bahwa data statistik industri TPT nasional yang ada di API, kita memperoleh dan mengolahnya adalah dengan riset. diawali dengan data dari BPS lalu depprind, depdag, disperindag, depnakertrans (termasuk dinasnya di daerah), bkpm, bank indonesia, bea cukai, dan berlanjut ke WTO, uni eropa, amerika serikat, jepang, ASEAN, afrika selatan, dan lainnya yang berkaitan dengan textile & clothing terutama dari negara-negara tujuan ekspor-impor TPT indonesia yang saat ini sudah lebih dari 200 negara.
      jadi…data tersebut kita memperolehnya bukan instan, mas…kita lakukan riset…bukan seperti indomie yang semuanya (bumbu, cabe, mie, penyedapnya) sudah tersedia & tinggal masak…sementara untuk mengolahnya pun (kalau itu indomie…cara memasaknya) kita juga meyiapkan sarana & prasarananya…bukan tinggal masak.
      untuk pertanyaan mas, secara per daerah kita tidak ada. yang ada datanya adalah secara nasional dan itu pun juga kita lakukan riset (sama halnya dengan penyusunan tesis…) dengan data 3-4 bulan mundur. selanjutnya, dalam arti untuk melengkapinya…dapat ditanyakan ke disperindag setempat.
      terimakasih…..

  22. anindityo | Juni 22, 2009 pukul 11:09 am | Balas

    Terimakasih atas jawaban dan penjelasan Bapak. Saya juga mempunyai data dari Badan Pusat Statistik (BPS), namun saya kira lebih realistis data dari Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), karena dari data API secara statistik dapat diketahui gap/ kesenjangan-kesenjangan yang menarik untuk dijadikan latar belakang permasalahan penelitian.

    Atas dasar itulah, saya kurang percaya dengan data-data yang disajikan oleh BPS, karena menurut saya data dari BPS cenderung “menormalisasi” kesenjangan yang seharusnya ada.

    Guna pelengkapan data, saya akan mengikuti anjuran Bapak untuk bersambang ke Disperindag melengkapi data.

    Dari argumen Bapak tersebut diatas juga akan saya jadikan dasar untuk bernegosiasi dengan dosen pembimbing saya.

    Terimakasih Bapak atas perhatian yang diberikan. Salut atas kerja tim API. Mohon kesediaannya jika saya membutuhkan bantuan Bapak di lain waktu. Saya berharap, penelitian saya ini dapat mendukung daya saing industri TPT Nasional.

    Maju jaya pertekstilan Indonesia!

    Salam,
    Anindityo Dharmawan, ST

    • egismy | Juni 22, 2009 pukul 11:26 am | Balas

      terimakasih kembali mas…
      tambahan mas, coba juga data yang dibutuhkan dapat dicari di LIPI. utk data lainnya yang dibutuhkan…sepanjang memang ada, saya siap membantu dan dukung demi kejayaan pertekstilan indonesia

  23. B. Tobing | Agustus 2, 2009 pukul 7:08 am | Balas

    Pak,

    Saya sedang mencari tracer/disainer kain batik dalam skala industri rumah tangga di Jakarta. Kandidat minimum berpengalaman 5 tahun, mampu bekerjasama mengembangkan suatu ide kreasi.

    Saya ingin mengiklankan pekerjaan ini sebenarnya, tetapi di mana ya?

    Mungkin bisa bantu siapa yang bisa saya kontak?

    Terima kasih,

  24. abdul | Agustus 29, 2009 pukul 9:34 pm | Balas

    Aslm. pak saya mahasiswa yg sedang dalam proses penyusunan tugas akhir yg terkait dgn garmen. Ada analisis yg menggunakan CR4 (konsentrasi 4 perusahaan terbesar), apakah bapak mengetahui 4 perusahaan terbesar yg ada pada industri garmen di indonesia?
    Terima Kasih

  25. intan | September 2, 2009 pukul 10:14 am | Balas

    Pak, saya sdg menyusun tesis ttg kinerja industri TPT dan kinerja ekspornya. Mungkin API sudah biasa melakukan ini. Metode apakah yang bisa digunakan untuk menganalisis kinerja industri dan kinerja ekspor? Bolehkah saya mengutip tulisan Bapak disini maupun di Bagian I dan Bagian II? Dan kalau saya mengutip, saya harus menuliskan nama Bapak dan kapasitas Bapak di API (Bapak tergabung dalam API kan?). Boleh minta informasinya ttg itu? Tks.

    • egismy | September 2, 2009 pukul 12:33 pm | Balas

      bu intan…
      1. metode yang dipakai API lebih banyak dengan metode tabulasi dengan analisis kualitatif. tetapi umumnya untuk pemilihan metodenya ini tergantung dengan objek dan materi yang akan dibahas.
      2. silahkan saja untuk mengutip tulisan tersebut dan saya di API sebagai sekretaris eksekutif di badan pengurus nasional (BPN) API.
      demikian bu….

  26. intan | September 2, 2009 pukul 10:15 am | Balas

    oya, kira2 data apa saja yang dibutuhkan untuk analisis ini? Tks

  27. rosita jaafar | Oktober 6, 2009 pukul 11:45 pm | Balas

    Salam,
    saya dari Kuala Lumpur, Malaysia. Saya adalah penulis mengenai fesyen terkini dan amat berminat untuk mengetahui asal usul Sulaman Kerawang. Puas sudah saya mencari sejarah Sulaman Kerawang, elalui internet tetapi malangnya tidak ketemui.
    Ada juga saya terbaca ianya datang dari Sulewasi Tengah, akan tetapi kepastiannya harus menepati kebenaran sebenar.

    Saya amat tahu bahawa sulaman ini asalnya dari Indonesia. Tetapi asal negeri nya di mana ya. Saya sedang menulis mengenai Sulaman Kerawang di mana ia amat diminati sama juga di masyarakat Malaysia. Saya ingin merealisasikan masyarakat Malaysia, bahawa sulaman ini asalnya dari Indonesia.
    Saya berharaf sesungguh dapatlah saudara mengirim kepada email kepada saya, -rj_mkj@yahoo.com – atau –
    admin@ftimdc.com –
    Kesudian saudara dengan memberikan sejarah sulaman kerawang ini amat saya hargai sekali.
    Salam
    rosita jaafar

    • egismy | Oktober 12, 2009 pukul 9:07 am | Balas

      bu rosita jaafar,
      sulaman kerawang, sepengetahuan saya yang dimaksudkan kerawang adalah berlobang-lobang, seperti jala, dan sulaman kerawang tidak lain adalah baju encim (kebaya), sedangkan daerahnya di Indonesia ada di Medan, Menado, Tasikmalaya. untuk lebih lanjut, silahkan hubungi jadin_art@yahoo.com
      terimakasih…

  28. hendra | November 11, 2009 pukul 11:13 pm | Balas

    maaf pak numpang tanya.
    kalo mau mencari barang2 sisa garment?limbah garment berupa interlinging,kain sifon,tc,katun salur,parasit,laken topi itu dimana.
    kalo tau beri saya num hp yg bsa saya hubungi.
    kirim via massage ke email saya ya pak.

  29. Asih winarni | Januari 4, 2010 pukul 12:23 pm | Balas

    Dear pak Egi

    Selamat Tahun Baru 2010, selamat menghadapi regulasi baru untuk dimulainya Asean – China Free Trade Area ( AC – FTA ). Dari berbagai berita yang saya baca di media massa , saya juga amati secara sepintas, tentang diberlakukannya AC-FTA pada 1 Januari 2010, bahwa yang paling merasakan dampaknya adalah dunia pertekstilan. Sebelum diberlakukannya AC FTA saja produk garment maupun tekstil di Indonesia sudah dibanjiri oleh produk dari China, bahkan sampai batik pun, yang notabene adalah khas Indonesia sudah diproduksi massal di China dan kemudian masuk dipasaran Indonesia.

    Pada kesempatan ini, saya yang mempunyai bisnis dibidang advertising, merasa bahwa sudah saatnya API melakukan promosi melalui media massa, untuk masyarakat Indonesia agar lebih mencintai produk dalam negeri, dengan massage menggugah konsumen Indonesia cinta memakai produk Indonesia. kami akan membantu bapak, membuat Promotions Plan, dengan Creative Strategy dan Media Strategynya. Kami merasa hakl ini perlu segera dilakukan untuk menyelamatkan industrui tekstil dan garment di Indonesia. Apabila berkenan, dengan senang hati, setiap saat kami akan mempresentasikan, dihadapan Bapak, atau pengurus API lainnya.

    Terimakasih

    Asih Winarni Zainal

  30. furi hendrawan | Januari 29, 2010 pukul 4:40 pm | Balas

    Asslm,
    Bagaimana caranya ingin mendapatkan data base alamat pabrik tektile/shipper di wilayah jabotabek,bandung.

    thank
    furi

  31. Andrew | Februari 15, 2010 pukul 10:06 am | Balas

    Salam kenal pak…
    saya beberapa kali ke tempat bea cukai sby,untuk menanyakan mengenai dokumen2 yg diperlukan untuk dapat impor TPT,tapi masih belum juga jelas sampai sekarang,apakah solusi dr bapak? adakah situs atau org bisa saya hubungi perihal ini?

  32. arini | Februari 17, 2010 pukul 10:29 am | Balas

    Dengan hormat, Pak saya mahasiswa S2 desain, sedang menyelesaikan tesis dengan topik pengolahan kain brokat. dimana saya bisa mendapatkan data dan informasi tentang produksi dan konsumsi kain brokat di dalam negeri tertama kota-kota besar di Indonesia. Dan jumlah industri fashion pengguna kain brokat tersebut ya? Terimakasih banyak..

    • egismy | Februari 19, 2010 pukul 2:05 pm | Balas

      mbak…
      untuk info industrinya, produksinya, konsumsinya, penggunanya, saya rasa sangat sulit untuk didapatkan karena infonya tersebut ada dibeberapa instansi pemerintah yang dapat diketahui dari ijin usahanya, angka pengenalnya, HOnya, dan lainnya. sedangkan untuk data statistiknya (ekspor-impor) dapat diketahui dari nomor HSnya dan untuk itu coba ke BPS…

  33. dwi | Maret 16, 2010 pukul 11:31 am | Balas

    saya mahasiswa S1 Teknik Industri. saya membutuhkan data produksi karpet domestik. di mana saya bisa mendapatkannya?

    • egismy | Maret 17, 2010 pukul 6:17 pm | Balas

      bu…
      1) ke direktorat industri tekstil dan produk tekstil, ditjen ILMTA, kementerian perindustrian…
      2) sbg info (dari data yang ada) industri karpet nasional berjumlah 13 perusahaan dimana 3 perusahaannya adalah integrated dengan jumlah tenaga kerjanya sekitar 2.000 pekerja…

  34. Agus Siswoyo Dipl.Teks | Maret 16, 2010 pukul 5:39 pm | Balas

    Dengan Hormat, saya mencari pabrik teksil yang bisa di Sewa /kontrak untuk Processing Printing ,Dyeing untuk Produk Ct.TC dan Rayon dgn Kap. 2 Jt Yds./Bln ..
    terima kasih.

  35. Deny Pratama | Maret 17, 2010 pukul 3:49 am | Balas

    Pak Ernovian, salam kenal. saya deny, mahasiswa yg sedang menyusun skripsi tentang analisis kebijakan tarif bea masuk atas produk teksti china, dimana saya bisa dapatkan informasi tentang produk tekstil yang terancam atas produk tekstil china. dan juga data tentang ekspor-impor tekstil indonesia china dalam 5 tahun terakhir..Terima kasih.

    • egismy | Maret 17, 2010 pukul 6:10 pm | Balas

      pak…
      1) coba dilihat dari produk-produk impor berdasarkan nomor HSnya, misalnya untuk kain (HS nomor 52 s/d 54) dan pakaian jadi (HS nomor 61 s/d 63) dimana produk-produk kain dan pakaian jadi tersebut industri lokal juga memproduksi…
      2) dapat dibeli di BPS…

  36. Bambang S | Maret 25, 2010 pukul 2:59 pm | Balas

    Pak bisa minta info untuk saat ini ada berapa total spindle spinning cotton yang terpasang di Indonesia, apa/bagaimana bisa dapat directory pabrik spinning tsb. Terima kasih

    • egismy | Maret 30, 2010 pukul 8:22 am | Balas

      pak…
      th 2008: ring spindles 7,9 juta (2007: 7,8 juta) & OE rotors 116.000 (2007: 110.000)
      untuk directory tsb dapat menghubungi ibu ita di Sekretariat BPN API di nomor telp 021 5272171
      terimaksih

  37. A. Suprijadi | Mei 25, 2010 pukul 12:44 pm | Balas

    Pa. mohon bantuan alamat dan no. tlp pabrik /distributor kain laken di Jawa Barat, trim

  38. yuan hendrawan | Juli 1, 2010 pukul 10:49 am | Balas

    pak saya mau bertanya. apakah ada para anggota API Bandung yang bergerak dalam bidang industri pengolahan/manufaktur berbasis eksport?
    jika ya, apakah saya bisa meminta contact person untuk anggotanya yg bergerak dalam bidang industri pengolahan/manufaktur berbasis eksport.
    saat ini kami sedang melakukan kajian berkisar tentang industri pengolahan berbasis eksport. terimakasih pak.

    • egismy | Juli 5, 2010 pukul 12:25 pm | Balas

      …dalam pola penjualan/distribusi, secara rata-rata di sektor fiber (lokal 75%, ekspor 25%), di sektor spinning (lokal 50%, ekspor 50%), di sektor weaving/knitting & dyeing/printing/finishing (lokal 65%, ekspor 35%), di sektor garment (ada yg 100% lokal, ada juga yg lokal 30% dan ekspornya 70%)…utk info tersebut di BPP API Jawa Barat (apijabar@bdg.centrin.net.id) ada directory & bisa diperoleh dengan membeli directory tersebut…

  39. kain songket | Juli 16, 2010 pukul 9:48 am | Balas

    mantap banget nih 🙂

  40. anindityo | Juli 25, 2010 pukul 11:09 pm | Balas

    Selamat Malam Pak Ismy.
    Saya sebelumnya pernah meminta data kepada Bapak mengenai perkembangan industri tekstil di Indonesia. Data tersebut sebagian saya pergunakan sebagai dasar penelitian dalam bidang manajemen mengenai manajemen SDM dunia tekstil/ garmen.
    Saat ini proposal penelitian yang saya ajukan sudah diterima oleh Dosen pembimbing saya. Guna membantu proses pengambilan data primer melalui pengisian angket, apakah saya bisa meminta bantuan Bapak untuk memberikan rekomendasi dalam bentuk surat/ memo tertulis sebagai lampiran guna mendukung penyebaran angket saya Pak? lingkup penyebaran angket saya di Jawa Tengah dan DIY.
    Apabila Bapak menghendaki, saya akan kirimkan proposal penelitian saya beserta surat pengantar dari kampus saya jurusan Magister Manajemen, Univ. Diponegoro – Semarang.
    Atas perhatian yang Bapak berikan, saya ucapkan terimakasih.

    Salam,

    Anindityo Dharmawan

    • egismy | Juli 27, 2010 pukul 5:02 pm | Balas

      pak…
      utk hal tsb dapat berkoordinasi dengan perwakilan API yang di Jawa Tengah & DI Jogjakarta karena lebih mengetahui kondisi dan situasi setempat. dan utk lebih jelasnya dapat ditanyakan ke Sekretariat BPN API…
      demikian pak…

  41. anindityo | Agustus 8, 2010 pukul 11:23 pm | Balas

    Terimakasih Pak atas perhatian Bapak..
    Salam..

  42. adhi | Agustus 27, 2010 pukul 10:11 am | Balas

    Pak, klo alamat BPP API di Jateng dan Jatim dmana ya ? Terima kasih

  43. ferdy | September 23, 2010 pukul 12:10 am | Balas

    Pak, saya mahasiswa s1 teknik industri.
    saya sedang mengambil tugas akhir ttg industri garmen melalui metode scp, ada analisis yg menggunakan CR4 (konsentrasi 4 perusahaan terbesar), apakah bapak mengetahui 4 perusahaan terbesar yg ada pada industri garmen di indonesia?
    dari komen yg sebelumnya yg saya baca, yg dapat ditemukan melalui link ini http://www.indonesiatextile.com/
    saya mencoba mencari tetapi saya tidak menemukan pak.
    sekiranya bapak dapat membantu lebih lanjut.
    atas perhatiannya saya ucapkan Terima Kasih.

    • egismy | September 23, 2010 pukul 7:39 am | Balas

      pak…saran saya sebaiknya perusahaan garment yang dipilih adalah yang TBK sehingga data2/ifo2 yang dibutuhkan memang sudah dipublikasikan
      demikian pak dan terimakasih…

  44. Eko Budi Santoso | Desember 29, 2010 pukul 1:48 am | Balas

    Dear Pak Egy,
    perkenalkan nama saya Eko mahasiswa s2 ITB, saat ini saya sendang menyusun thesis dengan tema analisa faktor resiko ekonomi makro terhadap industry textile. dalam mengumpulkan data statistik mengenai industri ini saya mengalami kesulitan. pertanyaan saya adalah apakah di API memeliki data base seperti: realisasi output industri tekstil, realisasi ekspor, dsb
    bila ada, bagaimana prosedur untuk mendapatkannya?
    Terima kasih atas perhatiannya

    Regards

    Eko

  45. olin | Januari 21, 2011 pukul 10:49 pm | Balas

    dear pa egy,,
    salam kenal, saya olin mau menanyakan apakah di Indonesia ada pabrik tekstil yang produksi bahan untuk tas kaya dinnir 420,dinnir 300,dinnir 600 ataupun cardura? saya bisa minta nama pabrik dan alamat pabrik yang produksi bahan tersebut? terimakasih.

  46. Hilly Azazi | Februari 3, 2011 pukul 4:28 pm | Balas

    Dear Mr Egy…
    Salam kenal, saya sedang mencari informasi terkait kondisi penjualan (harga terakhir) fiber di indonesia,
    khusus product spun yarn, rayon, polyester, cotton yarn, nylon yarn dll.
    kira2 dimana saya bisa dapatkan informasi tersebut
    thanks b4

    • egismy | Februari 4, 2011 pukul 2:34 pm | Balas

      salam kenal…
      untuk harga2 tersebut sepengetahuan saya ada tapi bukan untuk konsumsi publik dan hanya ada dikalangan spinners
      demikian dan terimakasih

      • Hilly Azazi | Februari 4, 2011 pukul 3:51 pm |

        Terimakasih atas balasannya Mr. Egy
        mungkin Mr egy bisa bantu kasih tau saya, spinner community yang ada di indonesia? Kalo soal fiber market indonesia secara umum kira2 dimana ya saya bisa dapatkan infonya?
        Terima kasih banyak sebelumnya

        brgds
        Hilly

  47. Toni | Februari 7, 2011 pukul 2:09 am | Balas

    Salam kenal Pak.
    Saya mau nanya, apakah untuk orang di luar pengusaha tekstil dan anggota API bisa keep in touch dgn API ? khususnya API Jawa Barat. Apakah ada divisi tersendiri yang memang bertugas untuk berhubungan dengan pihak umum lainnya. Kegiatan apa saja yang bisa Saya ikuti diluar kegiatan khusus anggota dan pengurus API ? kalau boleh, Saya mohon bantuannya untuk kontak person API Jabar.
    Terima kasih Pak. Sukses untuk Pertekstilan Indonesia.

  48. ika | Maret 13, 2011 pukul 10:41 am | Balas

    salam kenal…
    mohon informasi bagaimana prosedurnya untuk menjadi member API bagi ukm kecil seperti kami. Posisi kami di bekasi. Apakah ada kontak yang bisa kami hubungi…
    mohon informasinya bisa disampaikan juga by email
    Terimakasih

    • egismy | Maret 14, 2011 pukul 8:08 am | Balas

      Pasal 4
      berdasarkan ART API pasal 4:
      1. Yang dapat menjadi anggota biasa adalah perusahaan, BUMN atau BUMD, dan badan usaha swasta yang berbadan hukum, yang melakukan sekurang- kurangnya salah satu kegiatan: a. Pembuatan serat dan filament. b. Pembuatan benang tekstur. c. Pemintalan. d.Pertenunan. e. Perajutan dan bordir. f. Penyempurnaan atau pencelupan/pencetakan. g. Pembatikan. h. Pembuatan tekstil jadi lainnya. i. Pembuatan pakaian jadi. j. Perdagangan produk-produk pertekstilan.
      2. Pendaftaran Anggota Biasa dilakukan secara tertulis dengan mengisi formulir pendaftaran Anggota Biasa yang disediakan oleh API dengan disertai salinan/fotokopi Surat Keterangan lzin Usaha, Akte Pendirian Perusahaan atau Putusan Pemerintah tentang Pendiriannya dan Daftar Pimpinan Perusahaan.
      untuk selanjutnya dapat mnghubungi egismy@bpnapi.org
      terimakasih

  49. Windy Tanesia | Maret 24, 2011 pukul 4:35 pm | Balas

    Dengan hormat kepada bapak Egy,
    Saya mahasiswi yang sedang membuat makalah mengenai pengaruh dari ACFTA terhadap bisnis tekstil di Indonesia, terutama di bagian ekspor dan impor nya. Saya membutuhkan data” mengenai ekspor-impor tekstil Indonesia dari tahun sebelum ACFTA ada sampai sekarang. Apakah sy bisa meminta datanya? Sebelumnya, saya sudah mencoba untuk membuka website http://www.indonesiatextile.com namun tidak mendapatkan apa” mengenai data yang saya perlukan.
    Kalau berkenan, saya juga ingin mengetahui pendapat bapak tentang pengaruh ACFTA sebelum dan sesudah di implementasikan.
    Terima kasih sebelumnya.

    Windy.

    • egismy | Maret 25, 2011 pukul 11:59 am | Balas

      mbak windy,
      data statistik yg dimaksud, artinya antara th 2009 s/d 2010 dan sayangnya utk th 2010 hanya baru ada s/d bulan juni, jadi jika mau membandingkannya antara (jan-juni) 2009 dengan (jan-juni) 2010 dan sbg gambaran singkat utk produk tekstil dan produk tekstil (TPT) indonesia: ekspor naik 51,9% (dari USD 83.499.078 ke 126.795.426) dan impor naik 46,0% (dari USD 488.844.687 ke 713.791.226). demikian dan terimakasih…

  50. Windy Tanesia | Maret 29, 2011 pukul 8:56 pm | Balas

    Makasih pak Egi.
    Klo soal ACFTA sndiri bagaimana mnurut pak Egi?
    Apa ACFTA merugikan/menguntungkan? Soalnya dalam hal ini sangat ambigu mengenai efek yang timbul. Sy sangat membutuhkan pendapat dari seseorang yg mengerti mengenai bidang tekstil. Bapak bisa mengirim pendapat bapak ke email sy. wndee_yt@hotmail.com
    Terima Kasih banyak.

  51. Jepri Supomo Purba | Mei 10, 2011 pukul 4:18 pm | Balas

    Saya mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sumatera Utara angkatan 2007.
    Saya mau membuat skripsi yang berjudul: “Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Tekstil dan Garmen yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
    Kira-kira apa fenomena yang menarik dari sektor Tekstil dan Garmen ini?
    Terima kasih.

    • egismy | Mei 13, 2011 pukul 3:09 pm | Balas

      …yg menarik adalah kenapa sektor perbankan (sebagain besar) masih saja beranggapan sektor tekstil dan garmen ini sektor yang berisiko tinggi, sehingga enggan memberika kredit (untuk modal kerja, ekspansi, investasi baru)…menariknya : 1) bank asing (maksudnya di luar Indonesia) malah bersedia memberikan kredit ke sektor tekstil dan garmen Indonesia…2) kinerja sektor tekstil dan garmen Indonesia, rata-rata net ekspor diatas USD 5 miliar per tahunnya, tenaga kerja langsung yang terserap 1,4 juta orang…dari kenyataannya tersebut, perbankan nasional memandangnya seperti apa…

  52. Aditya R Perdana | Mei 11, 2011 pukul 9:35 am | Balas

    Salam Kenal Pa Egi, saya dari unit pembiayaan mikro BNI Syariah BSD, saya tertarik dengan perkembangan Industri garmen dan ingin menjajaki kerjasama bisnis perbankan dengan API khususnya daerah Tangerang dan sekitarnya. Kita dapat membantu penyediaan fasilitas pembiayaan dan tabungan bisnis syariah untuk event2 API atau joint promotion dalam pameran API. Dengan MOU antara BNI Syariah BSD dengan API akan mempermudah pelayanan perbankan yang lebih mudah dan cepat. Silahkan menghubungi saya di No. HP 08170846066 dengan saya Aditya P dan dicky di hp 085289437017. Saya akan dengan senang hati memenuhi undangan untuk presentasi atau pun info detailnya, dan Mohon info alamat sekretariat API yang di Tangerang pak, Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih. Sukses buat API.

  53. Handoko Widagdo | Mei 11, 2011 pukul 1:23 pm | Balas

    Dear API,
    Saya ingin tanya bentuk badan hukum yang dipakai oleh API. Sebab setahu saya Asosiasi itu belum ada payung hukumnya. Terima kasih atas penjelasannya

    • egismy | Mei 13, 2011 pukul 3:23 pm | Balas

      pak handoko,
      untuk pertanyaannya dapat dilihat kepersekutuan perdata…untuk payung hukumnya ke UU No.1/85 pak…
      demikian pak dan terimakasih…

  54. anna | Mei 31, 2011 pukul 8:01 pm | Balas

    salam sejahtera…
    pak, saya sedang membutuhkan daftar pabrik-pabrik garmen yang ada di semarang beserta jumlah karyawan perempuan dan laki-laki yang ada di pabrik tersebut. dimanakah saya bisa mendapatkan data tersebut. terimakasih

  55. Shepma Byrne | Juni 9, 2011 pukul 11:34 am | Balas

    Selamat siang Pak, saya mahasiswa Hubungan Internasional, sedang melakukan penelitian mengenai “dinamika industri TPT di Indonesia pasca ACFTA 2010”. Dalam hal ini, saya ingin melihat perubahan, perkembangan (dinamika) industri TPT itu sendiri, baik dari segi eksport-import (khususnya ke dan atau dari China) ataupun indeks produksinya dari tahun 2008-kuartal I 2011, dengan adanya keterlibatan aktor (komponen) bukan negara, termasuk API sendiri. Mungkin Bapak bisa membantu saya, memberikan memberikan data tentang eksport-import dan indeks produksi TPT dari 2008- kuartal I 2011 (kalau bisa per kuartal per tahun). Dan usaha atau tindakan apa saja yang telah dilakukan oleh API pasca ACFTA 2010, mungkin untuk mencegah dampak buruk ACFTA atau pun untuk meningkatkan Industri TPT? Adakah kerjasama yang dilakukan oleh API dengan aktor atau pihak lain, baik dalam negeri Indonesia atau dengan pihak China sendiri? kalau ada, bisa dijelaskan…
    Terima kasih banyak Bapak…
    Ditunggu jawabannya ya, kalau bisa diemail saja Pak….

    • egismy | Juni 9, 2011 pukul 7:09 pm | Balas

      selamat malam…
      sebaiknya juga dibandingkan kondisi & situasi iklim usaha di negara masing2 jadi lebih objektif dalam penilaiannya…
      sbg info, sektor TPT mulai dari NT-1 (normal track 1) yang sudah berlaku sejak juli 2005 dan tahun 2010 menjadi 0%, sehubungan dengan hal tersebut data ekspor-impornya untuk tahun 2010 pasti sudah ada di BPS…
      demikian dan terimakasih…

      • Simaru Byrne | Juni 10, 2011 pukul 10:45 am |

        Benar juga kata Bapak, jika harus membandingkan kondisi dan situasi iklim usaha di negara masing2 agar obyektif. Namun dalam hal ini, karena terkait jurusan saya HI dan teori yang saya pakai untuk menganalisis, serta topik yang saya ambil “dinamika industri tekstil di Indonesia”, saya cenderung memilih tidak membandingkannya, (kalaupun ada, itu tidak secara detail). Kalau masalah NT-1, memang ada di agreement on trade in goods of the framework agreement.
        Menurut Bapak, adakah usaha atau tindakan yang telah dilakukan oleh API pasca ACFTA 2010, mungkin untuk mencegah dampak buruk ACFTA atau pun untuk meningkatkan Industri TPT? kalau ada seperti apa?
        Lalu, adakah kerjasama yang dilakukan oleh API dengan aktor atau pihak lain, baik dalam negeri Indonesia atau dengan pihak China sendiri? kalau ada, bisa dijelaskan
        Terima Kasih Pak…

  56. Byrne | Juni 19, 2011 pukul 6:37 pm | Balas

    Malam Bapak
    Pak, ada CP API Jateng dan API Yogya kah?
    bisa minta? Kalau ada, sekalian alamat emailnya?
    Terima Kasih

  57. teguh | Juli 5, 2011 pukul 4:25 pm | Balas

    selamat sore pak, saya teguh saat ini saya sedang menyusun tesis dengan topik analisis manajemen keuangan disuatu pabrik tekstil. dalam mengumpulkan data statistik mengenai industri ini saya mengalami kesulitan. pertanyaan saya adalah apakah di API memiliki data base seperti: rasio-rasio keuangan untuk industri tekstil (bencmark)
    bila ada, bagaimana prosedur untuk mendapatkannya?
    Terima kasih atas perhatiannya

    • egismy | Juli 13, 2011 pukul 7:14 pm | Balas

      pak, seperti hal tsb tidak ada…utk mendapatkannya juga sangat sulit pak…
      mungkin dapat dicoba dengan melhat pabrik2 tekstil yang masuk dalam bursa efek, krn ada beberapa yang tbk…
      terimakasih

  58. Henri | Juli 23, 2011 pukul 3:54 pm | Balas

    dear pak
    saya minta tolong bisa ngak bapak kirimkan alamar perusahaan pengimport benang dari india ke indonesia,,
    atas bantuan bapak saya ucapkan terimakasih banyak

    best regards
    Henri

  59. roy | Agustus 5, 2011 pukul 2:18 pm | Balas

    Dear Pak,
    saya pernah membaca artikel tentang penghitungan jumlah konsumsi kapas dalam negeri, disebutkan bahwa menurut API
    jumlah konsumsi=98%x hasil impor kapas + jumlah total produksi dalam negeri.
    Benarkah seperti itu? krn tdk di artikel tsb tdk disebutkan sumber jelasnya.
    terima kasih sebelumnya.

    • egismy | Agustus 5, 2011 pukul 4:44 pm | Balas

      pak…
      kita impor kapas tahun 2010 sebanyak 614.258 ton dan produksi lokal 3.779 ton. sedangkan konsumsi/kebutuhan kita 589.484 ton. itu semua belum termasuk poliester, rayon, serat lainnya selain kapas (cotton).
      demikian pak…

  60. Sam Rizal | Agustus 11, 2011 pukul 8:58 am | Balas

    Hello Pak,
    Bagaimana caranya mencari daftar exporter/pabrik yg ber-produksi fabric denim/jeans di Indonesia?. http://www.indonesiatextile.com tidak berfunsi.
    Terima kasih.

  61. rahmad | September 6, 2011 pukul 6:18 pm | Balas

    salam , saya Rahmad pengepul limbah sgala jenis kain ataupun parasit di kota surabaya. apa harus menggunakan ijin yang sesuai dengan perundang2an tentang penimbunan limbah .
    thx atas partispasinya

    • egismy | September 12, 2011 pukul 10:44 am | Balas

      pak rahmad,
      untuk segala sesuatu yang berhubungan dengan limbah tentunya ada pengaturannya, salah satunya sebagaimana yang diatur oleh kementerian lingkungan hidup.
      sedangkan untuk pertanyaan pak rahmad, mohon dijelaskan terlebih dahulu :
      1. apakah kain yang dimaksudkan adalah ‘perca’ (potongan-potongan kain), kalau benar maka ‘perca’ ini bukan limbah pak, tetapi kain-kain yang sudah terpotong-potong dari sisa proses produksi dari perusahaan tekstil dan garmen, dan masih bisa dimanfaatkan lagi. begitu pula dengan ‘majun’ (potongan-potongan benang), inipun bukan limbah pak.
      2. baik perca maupun majun adalah bukan ‘gombal baru dan bekas’, karena perca dan majun adalah sisa-sisa potongan bahan baku yang murni berasal dari proses produksi perusahaan tekstil dan garmen, jadi bukan bekas atau baru.
      3. untuk nomor 1 dan 2, harus dijelaskan dengan terperinci, jelas, dan transparansi. karena untuk membuktikan bahwa yang memanfaatkannya adalah perusahaan yang dalam berproduksi menggunakan bahan baku textile waste yang berasal dari sisa proses produksi perusahaan tekstil dan garmen.
      demikian pak dan terimakasih.

  62. iyah annisa | Oktober 18, 2011 pukul 1:08 pm | Balas

    Salam Pak..
    Saya punya teman luar negeri yang ingin membuka usaha pakaian “Abaya Arab (Jubah hitam)”, dia menanyakan bahan-bahan apa saja yang sering digunakan untuk membuat pakaian tersebut dan bagaimana kualitas bahan tersebut di Indonesia..karena saya awam mengenai hal ini, maka saya butuh bantuan Bapak :
    1) Nama-nama jenis bahan yang sering digunakan terutama yang berkualitas nomor 1 (eksport)
    2) Nama-nama perusahaan yang memproduksi bahan-bahan tersebut
    3) kira-kira mau tidak perusahaan memberikan sample bahan tersebut kepada saya, bagaimana prosedurnya?
    Terima kasih sebelumnya..

    • egismy | Oktober 19, 2011 pukul 2:33 pm | Balas

      selamat siang bu,
      sebaiknya ibu minta contoh bahannya dari temen ibu tersebut (dan ini umumnya yang dilakukan) agar tidak salah.
      dari contoh bahan tersebut, ibu bisa mencarinya di jakarta (pasar tanah abang, cipulir, cipadu) atau di bandung (pasar baru).
      untuk ke pabrik ibu harus memilki data2 awal, seperti jenis kainnya apa (agar lebih fokus ke perusahaannya, karena jumlahnya ada lebih dari 1.100 pabrik kain) , berapa banyak yang dibutuhkan (karena ada minimal order), bagaimana pembayarannya, dan lain sebagainya.
      demikian dan terimakasih

  63. iyah annisa | November 1, 2011 pukul 12:01 pm | Balas

    Salam Pak ..
    Terima kasih atas penjelasan Bapak sebelumnya..
    Berdasarakan penjelasan, Bapak menyarankan saya untuk ke pasar/pabrik yang berada di pulau Jawa, sayangnya saya tinggal di Palembang-Sumatra Selatan (jenis bahan untuk membuat ABAYA sangat terbatas), tetapi ada beberapa contoh bahan yang sudah saya dapatkan seperti : kain Danmark, Crepe, Cotton Rayon, Zeta silk, Syphon, soft LG, dan Cotton spandex..
    Saya telah mencari web/link perusahaan tekstil untuk mencari info Spesifikasi atau jenis bahan yang mereka produksi beserta harga, tetapi sayangnya info tersebut sangat terbatas dan sulit bagi saya untuk berhubungan langsung dengan perusahaan tersebut melalui web..
    yang ingin saya tanyakan :
    1) mengapa perusahaan tekstil tersebut memberikan info yang terbatas bagi konsumen melalui web/link (beberapa link perusahaan malah tidak bisa dibuka) ? apa ada prosedur lain yang harus saya tempuh?
    2) Kira-kira perusahaan mau tidak memberikan saya sample bahan dalam bentuk KATALOG seperti yang mereka berikan kepada toko tekstil? berapa kisaran biaya untuk pengiriman sample tersebut?
    SAYA benar-benar AWAM mengenai pertekstilan berikut juga teman saya..
    Terima kasih atas bantuan Bapak..

    • egismy | November 1, 2011 pukul 9:39 pm | Balas

      bu…
      sebaiknya coba ke pasar tanah abang saja dengan membawa contoh bahan/kain yang didapat, karena kalau ke pabrik/perusahaan ada batas atau minimum order sesuai dengan nilai ekonomisnya.
      demikian bu dan terimakasih

  64. rizky | November 19, 2011 pukul 9:35 am | Balas

    selamat siang pak,, saya mau menanyakan perkembangan TPT Indonesia dari tahun 1990-2010.
    mohon infonya
    terima kasih

  65. ASEP ACHMAD SUTARDI | November 25, 2011 pukul 12:38 am | Balas

    Salam sejahtra untuk Bapak,
    Bagaimana caranya untuk dapat mengetahui daftar perusahaan textile yang terdaftar di API di Web API, terimakasih.

  66. diditnugraha | Januari 29, 2012 pukul 9:41 pm | Balas

    selamat malam pak, mohon bantuannya kira-kira dimana saya bisa mendapatkan data jumlah industri tekstil anggota API untuk provinsi Bali. mohon bantuannya untuk keperluan skripsi. terima kasih…

  67. dwi utomo | Februari 9, 2012 pukul 1:22 pm | Balas

    selamat siang pak
    bagaimana caranya untuk mengetahui data pabrik spining di jateng dan DIY.terimakasih

  68. Rian sugara | Februari 14, 2012 pukul 9:48 pm | Balas

    Salam hormat pak Egi
    saya punya teman wanita kuliah di farmasi sedang menyusun skripsi tentang pengolahan limbah pabrik tekstil tapi apa daya menurutnya sudah hampir sebulan, belum menemukan pabrik yang bersedia membukakan pintu untuk diambil sampel untuk diteliti.
    yang ingin saya tanyakan hal2 apa yang harus teman wanita saya lakukan agar bisa mendapatkan sampel dari limbah pabrik tekstil,
    apakah untuk mendapat melakukan penelitian limbah pabrik harus mendapatkan surat ijin terlebih dahulu dari suatu lembaga berwenang dan mungkin bak Egi bisa memberi informasinya yang lengkap, termasuk pabrik yang bersedia limbahnya diteliti karena teman wanita saya harus menyelesaikan kuliahnya semester ini juga terkait dengan biaya kuliah yang menipis..
    terima kasih pak atas perhatiannya.

  69. jenny | Februari 20, 2012 pukul 9:20 am | Balas

    Siang pak, saya bekerja di garment – Bali, saya ingin tahu banyak tempat tempat supplier kain yang ada di jawa, solo dll dan juga tempat tempat pembuatan batik karena kebanyakan customer saya membuat design batik sendiri dan di batik di indonesia.
    mohon informasinya.
    terima kasih jenny

  70. yunita frianti | Maret 3, 2012 pukul 7:08 pm | Balas

    selamat malam pak ismy, saya mahasiswa yang sedang melakukan penelitian tentang permintaan produk TPT Indonesia ke AS tahun 2007-2009..yang saya ingin tanyakan apakah dengan terjadinya resesi as, 1.apakah permintaan produk tpt indo ke as menurun? apakah ada data statistiknya
    2. bagaimana sumber daya manusia indonesia thn 2007-2010, apakah ada penurunan,
    3. bagaimana infrastruktur untukindustri tekstil

    saya harap bapak berkenan membantu saya..sebelumnya terimakasih ya paak..

    • egismy | Maret 19, 2012 pukul 9:20 am | Balas

      1).nilai ekspor produt TPT Indonesia ke AS (juta USD) : 4.206 (2007), 4.241 (2008), 4.021 (2009). 2).jumlah tenaga kerja di industri TPT Indonesia (orang) : 1.235.250 (2007), 1.289.400 (2008), 1.337.497 (2009). 3).infrastruktur pelabuhan : tarifnya termahal untuk di ASEAN (THC utk 20″ di Indonesia USD 95, Malaysia USD 88, Vietnam USD 70, Thailand USD 63), masih menggunakan mata uang asing. Transportasi darat : operasional kendaraan truk rata2 di Indonesia USD 0,34 per km (dan di Asia sebesar USD 0,22 per km), jika terjadi kemacetan, maka biaya operasional truk di Indonesia bisa mencapai USD 4 per km.

  71. Suparman | Maret 10, 2012 pukul 8:06 am | Balas

    Saya pelaku industri kecil bidang pertenunan memproduksi setagen, mohon bisa diinformasikan sebetulnya selai digunakan untuk orang putri digunakan untuk apa? Karena rasanya sekarang sudah jarang orang pakai tetapi ternyata permintaan juga masih lumayan terus ada/

  72. Intan | April 29, 2012 pukul 10:47 am | Balas

    Selamat siang pak..
    pak saya mau tanya,saya sekarang sedang kuliah di sekolah tinggi teknologi tekstil Bandung..
    saya mau mencari info ketika saya lulus saya ingin bekerja di JaTim..
    ada rekomendasi pabrik di Jatim tidak pak?

  73. Typhu Yogi Matharama | Mei 4, 2012 pukul 12:05 am | Balas

    Selamat malam pak Egismy
    nama saya Yogi, saya mahasiswa ekonomi Universitas Negeri Padang
    saat ini saya sedang melakukan penelitian tentang ekspor tekstil indonesia ke cina
    apakah ada data ekspor tekstil indonesia ke cina (Kg dan US $), ekspor tekstil Indonesia, Produksi Tekstil, Harga Ekspor Tekstil, harga dalam negeri, saya memerlukan datanya dari tahun 1980 sampai yang terakhir atau 2011.
    mohon bantuannya pak.
    terimakasih sebelumnya

    • egismy | Mei 16, 2012 pukul 6:19 pm | Balas

      selamat malam pak,
      kalau untuk data statistik ekspor-impor dan produknya ada dan dapat dibeli di BPS atau coba di perpustakaan kementerian perindustrian.
      sedangkan untuk dari tahun 1980 – 2011, kemungkinannya yang ada 5 tahun kebelakang dari tahun 2011
      demikian pak dan terimakasih

  74. lin | Mei 16, 2012 pukul 11:45 am | Balas

    selamat siang pak,
    saya mahasiswa jurusan akhir, dalam proses penyusunan tugas akhir pak, ini kebetulan angkat masalah insentif pajak di dunia industri indnesia dengan di negara asia, bisa berbagi informasi dari industri tekstil dan garmen sendiri pak ada insentif pajak seperti apa saja ya pak yg diberikan pemerintah? karna data insentif mengenai peraturan pajak isinya bersifat umum.

    Terimakasih

  75. Budiwan | Juni 9, 2012 pukul 6:35 pm | Balas

    salam hormat pak Ismy
    saya mahasiswa teknik tekstil tingkat akhir yg sedang mengerjakan skripsi, skripsi yg sedang saya buat mengenai serat daun nanas
    saya mau menanyakan tempat yg menjual serat daun nanas, dan harga dari serat daun nanas tersebut
    terima kasih

    • egismy | Juni 14, 2012 pukul 6:55 pm | Balas

      selamat malam pak,
      pak, dapat dicari di Universitas Islam Indonesia (UII) Jogjakarta, yaitu hasil penelitian yang dilakukan pada Laboratorium Evaluasi Tekstil Prodi Teknik Tekstil FTI UII Jogjakarta
      demikian pak dan terimakasih

  76. tri yulianto | Agustus 10, 2012 pukul 12:54 am | Balas

    Saya iyan, desainer
    mohon info ttg asosiasi desain textile yang sudah ada dan gambaran kinerjanya . terima kasih

    • egismy | Agustus 10, 2012 pukul 1:45 pm | Balas

      pak iyan, sepengetahuan saya asosiasi desain tekstil tidak ada, yang ada adalah profesinya yaitu APPMI, IPMI. sedangkan untuk desain tekstilnya umumnya berada internal perusahaan-perusahaan tekstil. demikian dan terimakasih

  77. ridho | Oktober 3, 2012 pukul 11:05 am | Balas

    Salam Pak, saya ingin memulai usaha mengumpulkan limbah dari garmen dan tekstil berupa benang rayon. Apakah Bapak bisa memberitahu saya alamat dan no tlp yg bs membantu saya Terima kasih banyak Pak. Salam.

    • egismy | Oktober 5, 2012 pukul 9:10 am | Balas

      selamat pagi pak,
      utk nama2 dan alamat pabrik yg sisa2 produksinya tsb (bukan limbah pak), dapat ditanyakan ke asosiasi pertekstilan indonesia (API) atau dapat dilihat di http://www.indonesiaspinners.com
      sbg info pak…utk sisa2 produksi (seperti kapas, benang, kain) oleh pabrik diolah kembali, jadi tdk ada yg terbuang percuma. misalnya sisa benang, dapat diolah kembali yg produknya berupa kain pel/lap, terpal utk tenda, dan sejenis lainnya…bahkan yg terjelek pun masih bermanfaat, misalnya utk kompos…
      demikian dn terimakasih

  78. yuca s | Oktober 9, 2012 pukul 4:59 pm | Balas

    Selamat sore,Pak.. sy mhswa UNS smster akhir yg lagi mengambil skripsi soal daya saing TPT Indonesia.. saya ingin bertanya soal kode ISIC sm HS, terutama yg 2 digit..sy pusing mempelajari kode2 ny.. Mohon pencerahannya,Pak..terima kasih

  79. yuca s | Oktober 21, 2012 pukul 9:52 pm | Balas

    selamat mlm,pak…makasih buat email nya.
    yg pakai HS cm Indonesia atau negara mn aj?? untuk penyesuaian ke standar internasional bgmn y,pak? oh y, utk nyari data harga ekspor msg2 komoditi itu kira2 kmn y,pak?
    makasih, maaf sebelumnya byk tanya.

    • egismy | Oktober 23, 2012 pukul 10:27 am | Balas

      HS itu adalah untuk internasional…
      untuk data harga ekspor masing2 komoditi, mungkin ada di ditjen BC atau Bank Indonesia, tp dicoba hitung sendiri saja, yaitu total nilai ekspor dibagi total nilai volume per komoditi…
      brgds

  80. yuca s | November 4, 2012 pukul 2:09 am | Balas

    oh, terima kasih untuk info nya,pak..
    oh ya, untuk mencari data ekspor TPT baiknya ke BPS atau BI ya,Pak?? Kalau API sendiri punya data nya tdk ya,pak?
    thnks

  81. teknasystem@exilant.com | November 22, 2012 pukul 11:44 am | Balas

    siang pak, kami mau bertanya kalau mau minta alamat garment di indonesia minta nya kemana ya pak, kami kebetulan bekerja di bidang jasa, menjual prodak berupa program untuk garment, agar kualitas garment lebih memuaskan, ada sistem kontrol karyawan, progres pekerjaan yang semua running dalam satu modul, bahkan sampai ke gaji karyawan, perusahaan kami agak kesulitan jika berbatas dengan info dari web saja, karena banyak data di web yg sudah expired, trimakasih pak
    regrads,
    lian

  82. teknasystem@exilant.com | November 23, 2012 pukul 2:42 pm | Balas

    terimakasih banyak pak atas bantuan nya
    regrads,
    lian exilant.com

  83. yogi | November 26, 2012 pukul 10:02 pm | Balas

    selamat malam pak.
    untuk textile yarn/benang kode SITC nya 651 tapi kode HS nya berapa ya pak?

  84. rikie a | November 29, 2012 pukul 4:50 pm | Balas

    selamat sore pak, sy mahasiswa unsri sedang mengerjakan skripsi tentang industri batik 17124, sy mengalami masalah mengumpulkan data ekspor selam 10 tahun terakhir menggunakan kode HS, setau saya kode HS untuk terakhir (2011) pakai 10 digit, sedangkan HS 9 digit trakhir di pakai 2008, bagaimana menurut bapak agar setiap tahun sinkron dengan menggunakan HS yang terbaru 10 digit, adakah di bawah tahun 2009 kode HS yang 10 digit? trimakasih salam….

    • egismy | November 30, 2012 pukul 8:44 am | Balas

      selamat pagi,
      – utk kode HS, lihat yg terbaru yaitu di permenkeu nomor 213/2012 ttg penatapan klasifikasi barang dan pembebanan bea masuk atas barang impor.
      – utk HS (harmonized sytem) merupakan kode yang dimaksudkan untuk mengklasifikasikan berbagaia macam komoditi/barang import untuk menentukan tarif bea masuknya. saran saya lebih baik memakai 10 digit, karena akan lebih fokus pada 1 jenis barangnya. karena utk data ekspor batik itu ada : batik garment, batik non-garment, home furnishing, yg masing-masing ada breakdownnya lagi.
      – data angka ttg batik dapat dicari di BPS (badan pusat statistik).
      terimakasih…

      • jeany | Januari 27, 2013 pukul 4:36 pm |

        Salam kenal pak. Saya jeany. Saya mau bertanya tentang peraturan import dr china ke indonesia bagaimana caranya?dan mhn djlasskan tentang bea cukainya. Terima kasih

      • egismy | Januari 28, 2013 pukul 2:11 pm |

        selamat siang,
        bu, coba dicari informasi tsb di kementerian perdagangan atau ke sekretariat ASEAN terkait dengan AC-FTA (ASEAN – China Free Trade Area).
        terimakasih…

  85. Mia | Januari 28, 2013 pukul 3:02 am | Balas

    Selamat malam pak,
    Saya berencana membuka toko bahan khusus kain katun jepang & lokal.
    Bagaimanakah cara mendapatkan suplier untuk produk tsb? apakah memungkinkan membeli langsung dari pabrik?

    • egismy | Januari 28, 2013 pukul 2:14 pm | Balas

      selamat siang pak,
      sebaiknya coba dulu cari di pasar tanah abang pak, umumnya ada beberapa perusahaan mempunyai agent disana.
      untuk beli langsung ke pabrik juga bisa, biasanya ada minimum pesanan.
      terimakasih

      • Mia | Januari 28, 2013 pukul 6:31 pm |

        Apakah bapak punya contact no agent perusahaan di tanah abang atau pabrik yang memproduksi kain katun jepang & lokal tsb?
        thanks ya pak.

  86. novi | Mei 22, 2013 pukul 7:38 pm | Balas

    ass pak saya ingin menanyakan kode hs untuk produk pakaian jadi nomor berapa saja ya?
    terima kasih.

    • egismy | Mei 23, 2013 pukul 5:02 pm | Balas

      hs garment no 6101.10 s/d 6117.90 & 6201.11 s/d 6217.90

      • novi | Mei 27, 2013 pukul 12:38 am |

        terima kasih sekali pak sebelumnya atas jawabannya, saya ingin bertanya kembali
        1. apakah kode hs tersebut dapat digunakan untuk kode hs tahun berapapun?
        2. apakah ada perbedaan antara kode hs untuk ekspor dan untuk impor?
        4. berpakah kode sitc untuk pakaian jadi?
        3. apakah bapak bisa memberitahu dimana lagi untuk mencari data garment selain bps, bi, uncomtrade, worldbank dan kemendag?
        terima kasih kembail pak sebelumnya dan mohon maav apabila saya banyak bertanya.

  87. Yusuf | Agustus 14, 2013 pukul 4:22 pm | Balas

    siang pak,
    mohon informasinya jumlah tenaga kerja yang berkecimpung di sektor TPT pada thun 2013 dan sebelumnya. Saya lihat di BPS hanya ada secara general (“Industri”)
    mohon pm saja lsg pak tuk bahan presentasi ke bos saya. seblumnya terimaksih

  88. sutanto | Oktober 17, 2013 pukul 3:52 pm | Balas

    Selamat siang Pak,
    Bagaimana tentang implementasi Permenakertran No.19/Thn.2012 ?
    Apakah API sudah siap membuat atau mengesahkan Alur pelaksanaan
    pekerjaan buat anggotanya, atau API punya sikap tersendiri bab ini ?
    Mohon pencerahan. Terimakasih.

    • egismy | Oktober 18, 2013 pukul 8:15 am | Balas

      selamat pagi pak,
      sikap dari API, dengan membuat surat ke menakertrans pada tanggal 08 okt 2013 dengan nomor surat 105 dan di cc kan ke menkoperekonomian, menperindag, mendag, APINDO, yang isinya secara garis besar :

      1.Untuk menentukan dan menetapkan alur proses produksi di industri TPT nasional, API tidak dapat melakukannya. Karena dalam proses produksi TPT di masing-masing perusahaan TPT sangat berbeda-beda. Hal yang paling sangat mendasar atas perbedaan tersebut adalah :
      a.Industri TPT nasional terdiri dari 3 sektor, secara berurutan adalah :
      –Sektor hulu (up stream), yaitu perusahaan man-made fiber (yaitu yang membuat serat buatan berupa poliester dan rayon), dan perusahaan spinning (yaitu yang memproses serat kapas). Jumlah perusahaan tersebut pada tahun 2011 adalah sebanyak 30 pabrik.
      –Sektor antara (mid stream), yaitu perusahaan spinning (yang membuat benang), perusahaan yang membuat kain mentah (yaitu perusahaan weaving dan knitting), perusahaan yang memproses kain mentah enjadi kain jadi (yaitu perusahaan dyeing, printing, dan finishing). Jumlah perusahaannya pada tahun 2011, perusahaan spinning ada 230 pabrik, dan perusahaan weaving, knitting, dyeing, printing, finishing ada 1.074 pabrik.
      –Sektor hilir (down stream), terdiri dari perusahaan garment (yaitu yang membuat pakaian jadi), dan perusahaan yang membuat produk jadi tekstil lainnya (others textile product). Jumlah perusahaannya pada tahun 2011, perusahaan garment ada 1.008 pabrik, dan perusahaan others textile product ada 538 pabrik.
      b.Oleh karenanya sangatlah tidaklah mungkin untuk menyeragamkan satu proses produksi di industri TPT nasional, baik secara per sektor maupun secara perusahaan dari satu sektor. Jika alur proses produksi ini dipaksakan untuk ditentukan dan ditetapkan, maka sama saja membatasi dan menghambat ruang gerak perusahaan TPT nasional untuk kemajuan.

      2.Kesulitan lainnya sehingga API tidak bisa menentukan dan menetapkan alur proses produksi di industri TPT nasional adalah :
      a.Di setiap pabrik TPT nasional untuk menghasilkan produk yang berkualitas, maka pada proses produksinya menggunakan beberapa mesin, dan hingga kini di Indonesia tidak ada pabrik TPT yang menggunakan mesin untuk proses produksi hanya dari satu merk dan dari satu negara saja. Karena masing-masing negara dan merk tersebut mempunyai keunggulan tersendiri, contohnya :
      –Di perusahaan spinning, untuk blowing merknya Rieter, Trutzschler, Marzoli. Untuk carding merknya Rieter, Crosrol, Marzoli. Untuk drawing merknya Rieter, Hara, Marzoli. Untuk combing merknya Rieter, Voux, Marzoli. Untuk roving merknya Rieter, Toyoda, Marzoli. Untuk ring spinning merknya Rieter, Marzoli. Untuk winding merknya Murata. Mesin-mesin tersebut diproduksi oleh negara Italy, Jepang, German, Belgia.
      –Di perusahaan weaving, untuk warping merknya Tsudakoma, Beninger, Schlafhorst, Suessen. Untuk air jet loom dan water jet loom merknya Picanol, Tsudakoma, Toyoda, Toyota. Untuk papier dan projectile merknya Sulzer. Mesin-mesin tersebut diproduksi oleh negara Italy, Jepang, German, Belgia.
      –Di perusahaan knitting, menggunakan beberapa merk seperti Karl Mayer, Stoll, Sangiacomo, Steiger, yang berasal dari negara Italy dan Jerman.
      –Di perusahaan dyeing dan finishing, untuk jet dyeing merknya Fong’s, Hisaka, Brazzoli, Thiess. Dan di finishingnya dengan merk Montex, Babcock. Negara produsen mesinnya dari Italy, Jerman, Jepang.
      –Di perusahaan garment, untuk mesin jahitnya dengan merk Brother, Juki, Pegasus. Untuk mesin obras dengan merk Hiruba, Brother, Juki. Negara produsen mesinnya dari Jepang, Jerman.
      b.Banyaknya merk-merk mesin tersebut, dikarenakan di perusahaan TPT nasional yang dijadikan dasar untuk membeli mesin yang baru ataupun mengganti mesin lama dengan mesin baru, sejalan dengan perkembangan teknologi yang terjadi, adalah dengan melihat :
      –Kebutuhannya, karena ada beberapa perusahaan dalam rangka untuk mempertahankan buyersnya, khususnya buyers dengan merk (branded) tertentu, maka melakukan substitusi beberapa mesin lamanya dengan mesin yang baru.
      –Produktivitas dari mesin tersebut (input & output), seperti penggunaan energinya, wastenya sedikit, otomatisasi dan teknologinya, umur mesin dengan melihat titik optimum, mudah dioperasikan.
      –Country trademarknya, ini terkait dengan kualitas serta pasar tujuannya, dan yang terpenting lagi adalah budgetnya.
      c.Oleh karenanya, sangatlah tidak mungkin menentukan dan menetapkan satu proses
      produksi TPT berdasarkan puluhan merk mesin TPT. Jika ini dipaksakan, maka sama saja mematikan industri TPT nasional, karena produknya pasti ditolak oleh pasar, sebab kualitasnya tidak sesuai dengan keinginan buyers.

  89. Gracia Maria Turra ☮ (@GraciaTurra) | Oktober 24, 2013 pukul 2:02 pm | Balas

    lokasi API untuk wilayah sidoarjo beralamat dimana ya? terima kasih..:)

    • egismy | Oktober 25, 2013 pukul 3:42 pm | Balas

      dapat menghubungi BPP API Jawa Timur di Jl. Embong Trengguli 22, Surabaya. telp/faks 031.5453840/5464662/5464677. email api.bppjatim@gmail.com

      • Angga | Oktober 21, 2014 pukul 12:17 pm |

        Assalamualaikum
        Pak saya mahasiswa tekstil UII sedang melakukan penelitian ttg serat nanas. Sy mau tanya bapak tentang mesin carding serat nanas yg pernah di produksi di balai besar tekstil, apakah api jogja punya info tentang mesin carding tersebut? Terimakasih

      • egismy | Oktober 22, 2014 pukul 12:43 pm |

        sepengetahuan saya mesin tsb ada di UII, tapi itu 3-4 tahun yang lalu…

      • Angga | Oktober 23, 2014 pukul 12:38 am |

        Di UII g ada alatnya pak.. tahun lalu itu alatnya pinjam dari perusahaan sutera di pakem. Dan itupun alat untuk carding owol. Ketika saya kesana kemaren ternyata alatnya sudah dijual 4 thun yg lalu ke daerah semarang.
        Saya ingin membyat rekayasa nya alat itu dg sedikit modifikasi. Mhn info nya pak kalau ada ataupun paham mengenai spesifikasi mesin nya.

  90. Andreanto Devitri | Juli 17, 2014 pukul 2:16 am | Balas

    mlm om egi,,sy andre dr sentra ukm konveksi busana tulungagung minta info kerjasama dgn desainer busana muslim kemana ya ? dan misal sentra kami mau order kain langsung pabrik gmn caranya ? mkasih byk

  91. vanda | April 20, 2015 pukul 4:26 pm | Balas

    selamat sore pak…
    saya Vanda, sedang melakukan penelitian dgn unit analisis pekerja unit produksi pada perusahaan garmen skala besar dan sedang di Jawa Barat, terkait hal tersebut, bolehkah saya minta informasi daftar perusahaan garmen IBS di jawa barat pak?
    terima kasih atas perhatian bapak..

  92. Boy Akwan | Juni 7, 2017 pukul 2:30 pm | Balas

    Selamat siang.

    Dari dari perusahaan logistik yg bertempat di jakarta, ingin mencari informasi mengenai perusahaan-perusahaan vendor yg memproduksi PUMA, BENETTON dan ABERCROMBIE & FITCH.
    Keperluannya adalah mencari peluang bisnis sebagai Jasa Pengiriman Barang.
    Apabila admin atau saudara-saudara Asosiasi Pertekstilan Indonesia ada yang dapat memberikan saya informasi dapat menghubungi saya via email : boy@nittsu.com.hk
    Mohon bantuannya.

    • E.G. Ismy | Juni 19, 2017 pukul 9:18 am | Balas

      terimakasih,
      untuk produk jadi dengan merk tersebut adalah industri garment, anggota API adalah perusahaan garment bukan berdasarkan merk yang mereka buat.
      di sekretariat BPN API ada directory textile & garment, harganya rp350.000,-/eks, isinya ttg profil perusahaan TPT nasional ada sekitar 1.500 perusahaan, jika berminat dapat menghubungi bu windy di 0215272171.
      terimakasih

Tinggalkan Balasan ke egismy Batalkan balasan